Dalam
tumbuh kembang anak, kita dituntut terampil dalam menyampaikan sesuatu agar
mudah untuk dipahami oleh anak. Seperti contohnya cerpen pendidikan anak.
Biasanya
cerpen pendidikan anak menyajikan sebuah cerita yang ringan dan mudah dipahami
oleh anak. Sehingga pesan yang terkandung pun mudah diterima dan diterapkan.
Pemahaman
cerpen pendidikan anak ini pun masih perlu didampingi oleh orang tua. Sebab hal
ini akan menjadi jembatan interaksi bagi anak dan juga orang tua.
Dari
sinilah orang tua dapat memberitahukan apa yang dapat boleh dan tidak boleh
dalam cerpen pendidikan anak. Anak pun akan lebih antusias dalam memahaminya.
Berikut
adalah cerpen pendidikan anak yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
dan tentunya dapat menghibur dan menyenangkan anak.
Suatu hari
di desa yang sangat terpencil, hidup seorang kakek dan dua cucunya. Kedua cucu
kakek ini bernama Leo dan Neo.
Sejak
kecil Leo merupakan anak yang nakal dan sangat pemalas. Berbeda dengan Neo yang
rajin dan tak pernah membantah perintah kakeknya.
Semua
pekerjaan rumah dan ladang pun hanya kakek dan Neo saja yang mengerjakan. Leo
hanya duduk-duduk santai dan seringkali pergi bermain.
Berulang
kali kakek menasehati Leo, tapi tetap saja Leo tidak mau mendengarkan ucapan
kakek.
Melihat
Leo yang seperti ini, membuat Neo berusaha memberitahukan agar tidak menjadi
anak yang nakal dan pemalas.
Ia harus
bisa mengerjakan beberapa hal agar bisa bertahan hidup kedepannya. Namun Leo
tidak peduli dengan perkataan Neo. Dia berjalan berlalu meninggalkan Neo.
Lama-kelamaan
sikap Leo sangatlah nakal. Dia berani mencuri hasil panen milik tetangga yang
sudah disimpan dalam gudang yang terkunci rapat.
Neo yang
mengetahui hal itu, langsung bergegas menemui Leo dan meminta Leo agar
mengembalikan hasil panen yang telah dicuri.
“Leo!
Kembalikan hasil curian. Harus berapa kali ku bilang, jangan mencuri! Kita ini
bukan pencuri!” tegas Neo
Mendengar
hal itu Leo hanya tersenyum dan melemparkan sejumlah uang kepada Neo.
“aku tidak
butuh uangmu! Ambillah! Kita boleh miskin dan tidak punya apa-apa Leo, tapi
jangan kamu mencuri milik orang lain!” Ucap Neo
Lagi-lagi
Leo tidak menghiraukan ucapan Neo. Neo pun bergegas pergi dan meninggalkan Leo.
Saat
diperjalanan Neo sangat sedih. Ia berpikir bahwa kakeknya akan marah dan jatuh
sakit apabila tahu jika Leo telah mencuri.
Neo pun
berusaha menenangkan diri dan menceritakan segala hal kepada kakeknya ketika
telah sampai di rumah.
Kakek yang
mendengar hal itu pun segera menasehati Neo agar tidak melakukan hal seperti
itu.
Dan tidak
boleh membenci Leo meskipun Leo melakukan kesalahan. Neo harus sabar dan harus
selalu menegur Leo ketika Leo berbuat salah.
Mendengar
nasehat dari kakek, Neo pun berjanji untuk melakukan hal yang kakek harapkan.
Neo juga
yakin bahwa suatu saat Leo akan berubah meskipun membutuhkan waktu yang lama.
Hingga
suatu hari, ketika Leo kembali mencuri hasil panen milik tetangga. Tak sengaja
ia menginjak jebakan yang telah disiapkan oleh tetangganya.
Leo pun
berteriak minta tolong supaya dibebaskan dari perangkap itu. Leo ketakutan
hingga tak tahu mesti berbuat apa.
Akhirnya
ia terjebak selama semalaman. Ketika matahari mulai muncul, Leo melihat Neo
sedang berdiri di dekat gudang. Leo pun memanggil Neo dan meminta bantuannya.
“Neo,
bisakah kau menolongku?”
“Leo, aku
mau menolongmu, asal kau berjanji mau mengembalikan barang curiannya dan tidak
akan mencuri lagi setelah ini.”
Leo pun
berjanji tidak akan mencuri lagi dan akan menjadi anak yang rajin dan baik. Setelah
Leo berjanji, Neo membantunya keluar dari jebakan itu.
Leo pun
memulai hidupnya dengan menjadi anak yang baik, rajin dan tidak suka mencuri.