Patah hati menjadi hal yang hampir dirasakan oleh
setiap manusia. Biasanya patah hati menjadi ide bagi para penulis untuk menulis
cerpen patah hati. Tujuannya tak lain menghibur hati yang sedih lantaran
dipatahkan oleh cinta.
Cerpen patah hati sering menjadi suatu hal yang
dicari-cari, sebab terkadang cerpen patah hati dapat membantu kita dalam
meluapkan segala emosi yang ada dalam diri kita.
Berikut adalah cerpen patah hati yang dapat dibaca di
waktu luang anda
Bertepuk Sebelah Tangan
Malam kemarin, Dani mengirim pesan singkat kepadaku.
Pesan itu berisi ajakan Dion untuk pergi menonton Bersama. Kebetulan memang
film favorit kami baru saja tayang. Tanpa berpikir Panjang aku pun langsung
mengiyakan ajakan itu.
Hari ini pukul 13.00 aku sudah bersiap menunggu
kedatangan Dani. Ya, seperti biasa dia selalu datang terlambat. Namun, apapun
kebiasaanya aku akan tetap memakluminya.
Aku dan Dani telah menjalin hubungan persahabatan
selama kurang lebih lima tahun. Bukan waktu yang singkat bukan? Dan benar kata
orang bahwa sulit bagi kami berdua untuk menjalin hubungan yang hanya sebatas
persahabatan.
Mungkin tepatnya aku yang merasa kesulitan. Sebab,
sejak pertama kali aku bertemu dengannya. Aku telah menaruh hati padanya. Dan
tak terasa, rasa ini tumbuh dan semakin lama semakin dalam.
Saat aku masih melamun memikirkannya, Dani datang dan
langsung mengajakku berangkat.
“Yun, nanti aku mau ngomong deh sama kamu” ucap Dani
sembari memberikan helm kepadaku.
“kalo mau ngomong mah ngomong aja, ga usah nunggu nanti
sih. Mau ngomong apa emang?” jawabku menyelidik.
Dani yang sedari tadi ku lihat menyimpan senyum dalam
bibirnya memilih untuk tak menghiraukan pertanyaanku.
Seperti biasa, kemanapun kita berdua pergi. Saat
diperjalanan kami akan menyanyikan lagu tahun era 2000-an. Ya, kami sangat
menikmati lagu-lagu di masa itu.
Meskipun waktu di jalan habis ku nikmati dengan
bernyanyi bersama Dani, tak menutup rasa khawatirku tentang perkataannya
sebelum berangkat. Selama kita berteman, belum pernah sekalipun dia berbicara
seperti itu.
Pikiranku mulai berimajinasi. Aku berpikir mungkin
Dani akan menyatakan perasaanya padauk. Karena akulah satu-satunya Wanita yang
mengenal baik buruknya dia selama kurang lebih lima tahun ini. Tapi entahlah,
aku juga masih ragu akan hal itu.
Sesampainya di bioskop, Dani Nampak seperti orang
kebingungan.
“kenapa Dan? Ada yang ketinggalan?” tanyaku
Lagi-lagi Dani tak menjawab pertanyaanku. Aku pun
melontarkan pertanyaan yang sama, namun dia sedang sibuk melihat-lihat sekitar.
Melihat tingkahnya membuatku ingin duduk sembari menunggu waktu menonton tiba.
Ketika aku hendak berjalan ke arah tempat duduk, Dani
meraih tanganku dan memanggil namaku.
“Yuna, tunggu dulu.” Ucapnya
Karena malas mengeluarkan suara, aku pun hanya
mengangkat alisku sembari melepas genggaman tanganya.
“kenalin, pacar aku. Hani”
Mendengar hal itu, aku hanya terdiam. Hani pun muncul
dari belakang tubuh Dani.
Ternyata dugaanku selama ini salah. Aku bukanlah
satu-satunya Wanita selama lima tahun terakhir. Meskipun aku satu-satunya
Wanita yang memahami baik buruknya Dani, namun bukan aku orangnya.
Karena aku tidak mau merusak suasana. Aku langsung
menjabat tangan Hani dan langsung memperkenalkan diri.
“Yun, sebenernya aku udah lama kenal Hani. Tapi baru
dua minggu ini aku menjalin hubungan dengannya. Karena kamu sudah ku anggap
sebagai adikku sendiri. Maka kamulah orang pertama yang harus mengetahui
tentang hubungan ini.”
Mendengar hal itu aku hanya tersenyum sembari mengejek
Hani dan juga Dani.
Mungkin memang benar, bukan aku orangnya. Terkadang
cinta memang tidak harus dipaksakan.
Terima kasih karena sudah meluangkan waktu untuk berkomentar.
EmoticonEmoticon